mansursyaputra
mansursyaputra

Mohon Tunggu ya...''MAN-GM BERBAGI'' sedang Memuat Konten


on

Minggu, 28 Oktober 2012


  untuk Menghemat Pemakaian Listrik
Ketika awal dulu saya tinggal di malang di
rumah Bu de dengan jatah daya listrik 450 watt,
sudah bisa menghid
upkan banyak peralatan
elektronik secara bersamaan dan meteran listrik
tidak turun. Tetangga banyak yang heran dan
bertanya apa rahasianya apalagi setalah tahu
bahwa tagihan listrik saya per bulan bisa lebih
hemat dibandingkan tetangga. Akhirnya saya
jelaskan salah satu rahasianya tentang “alat
bantu”-nya plus teknik membuatnya, sekalian
klarifikasi bahwa rekening listrik saya bisa lebih
hemat bukan karena saya curang atau nyuri listrik
PLN
…he..he..he.
Alat “Penghemat” listrik yang saya buat ini
prinsipnya sederhana saja, yaitu menurunkan
tegangan AC dari 220 volt menjadi 100 volt
dengan kuat arus menyesuaikan beban, sehingga
dicapai penghematan sampai 50%, seperti ini:
Ide awal penciptaan perangkat ini berawal ketika
saya menyaksikan bahwa hampir semua
pesawat Televisi dan Laptop/Netbook saat ini
sudah menggunakan power suply (PSU) dengan
range penyesuaian yang cukup lebar yaitu antara
90 volt sampai dengan 250 volt. Artinya sudah
memperhitungkan fluktuasi ketikstabilan tegangan
listrik, sehingga Televisi atau Laptop tetap dapat
nyala secara normal apabila tegangan listrik yang
normalnya 220 volt tiba-tiba turun menjadi 90
volt atau tiba-tiba melonjak menjadi 250 volt
(meskipun ini jarang terjadi).
Nah, jika pesawat Televisi ternyata sudah mampu
menyala secara normal hanya dengan tegangan
90 volt saja, maka ngapain kita colokkan ke stop
kontak PLN 220 volt? Untuk itulah saya desain alat
penurun tegangan (saya patok tegangan keluaran
sebesar 100 volt) yang mempunyai 2 manfaat
yaitu:
1. Menghemat biaya pemakain listrik sampai
dengan 50% untuk pemakain pada
Televisi dan Laptop/Netbook.
2. Memperingan beban kerja PSU pada
Televisi dan Laptop/Netbook, sehingga
perangkat elektronik tersebut menjadi
lebih awet dan umur ekonomisnya
menjadi lebih lama.
Namun alat “Penghemat” yang saya desain ini
punya keterbatasan yaitu hanya dapat diterapkan
pada perangkat elektronik yang telah dilengkapi
Stabilized PSU dengan range lebar yaitu: Televisi,
Laptop, dan Netbook. Dan tidak dapat untuk
perangkat yang mengkonsumsi listrik PLN secara
langsung (tanpa PSU) seperti: kulkas, rice cooker,
seterika, dll.
Saya mendesain 2 (dua) model rangkaian untuk
perangkat ini yang semuanya sangat mudah
dirakit, yatiu: (1) Model R-C, (2) Model L-C
(1) Model R-C
Model ini adalah konstruksi menggunakan
kombinasi Resistor (R) dan Capasitor (C) dalam
memberikan efek step-down pada tegangan AC.
R berfungsi menghambat sebagian tegangan, C
berfungsi sebagai stabilisator yaitu membuang
efek lonjakan tegangan sesaat yang berlebih.
Skematiknya seperti ini
Komponen (R) yang digunakan adalah Resistor 1
Kilo Ohm 10 watt 2 buah yang diparalel (resistor
jenis ini sudah jarang jual di toko elektro.
Sdangkan komponen (C) yang dipakai adalah dari
bahan yang tahan panas (kapasitor keramik atau
kertas) nilainya kecil saja sekitar 5-10 pF.
(2) Model L-C
Model konstruksi ini prinsipnya sama dengan R-C
di atas, hanya saja komponen Resistor (R) diganti
dengan Kumparan (L) dari kawat email pada inti
besi . Fungsi Kumparan ini sama dengan Resistor,
hanya saja punya kelebihan yaitu lebih mampu
menahan beban panas akibat kelebihan arus dan
tegangan yang masuk. Selain itu Kumparan da
[pat dengan mudah dirakit sendiri, tidak perlu
membeli. Ini sekaligus solusi jika Resistor susah
didapat di pasaran. Skematiknya seperti ini:
Cara merakit Kumparan (L) ini bisa dengan 2 cara
yaitu:
(1) Membuat Kumparan (L) sendiri dari bahan
kawat email yang berisolasi khusus (sbg bahan
pembuat trafo) yang dililitkan pada koker (dari
plastik atau kertas) yang berintikan Besi 9bisa
dipakai Besi E bekas trafo PSU). Untuk
mendapatkan tegangan keluaran 100 volt, maka
perlu dirancang dengan tepat model kumparan
yang akan dipakai yang meliputi menentukan:
besarnya kawat, jumlah lilitan, dan luas
penampang koker . (silakan lihat lagi pelajaran
SMP dulu tentang “teori tegangan listrik dalam
kumparan” …he..he…he…). Sengaja saya tidak
akan mengulang lagi teorinya disini, cukuplah
teman-teman “menjiplak” hasil perhitungan saya
yang telah saya terapkan untuk pesawat Televisi
dengan daya maksimal 100 watt yaitu: besar
kawat = 0,2 mm; luas penampang koker = 5 cm
persegi, jumlah lilitan = 1100 lilit.
(2) Cara kedua adalah cara paling mudah yaitu
dengan memanfaatkan kumparan primer Trafo
PSU pada terminal 0 – 110 volt yang dipakai
sebagai kedua ujung (L), jadi pada terminal 220
diabaikan alian tidak dipakai. Besarnya Ampere
Trafo PSU yang akan digunakan tergantung dari
beban peralatan elektronik (Laptop atau Televisi)
yang dituju, minimal sama dengan Ampere
peralatan elektronik tersebut. Kebanyakan
peralatan elektronik tidak mencantumkan kuat
arus (ampere) masukan, namun hanya
mencantumkan daya (dalam satuan Watt). Jika ini
terjadi maka besarnya Arus (ampere) dihitung
dari besarnya daya (watt) dibagi besarnya
tegangan masukan (volt, ingat disini kita terapkan
tegangan yang sudah diturunkan yaitu 100 volt,
bukan tegangan PLN 220 volt). Nilainya dibulatkan
ke atas dalam Ampere penuh. Sebagai ilustrasi
jika kita punya pesawat Televisi berdaya 150 watt,
maka perlu ukuran Trafo PSU sebesar 2 Ampere,
yatu dari hasil perhitungan : 150/100 = 1,5
dibulatkan = 2.
Nah, sederhana sekali khan teman2, selamat
mempraktekkan !!!




Perihal: Diterbitkan oleh: pada pukul 10/28/2012 08:29:00 AM WIB

Baca Pula Artikel Terkait Dalam Kategori: .

Klik tombol "Like" bila Anda suka dengan artikel ini. Silakan poskan komentar agar saya dapat berkunjung balik ke blog Anda. Jika Anda ingin membaca artikel lain dari blog ini, maka silakan klik di sini untuk membuka daftar isi. Harap menyertakan http://man-gm.blogspot.com/2012/10/ks-005-penurun-tegangan-220-110volt_4623.html dan atau mencantumkan tautan untuk artikel ini bila Anda menyalin sebagian dan atau keseluruhan isinya. Terimakasih.